Mali Travel Guide: Fakta dan Informasi Penting

Mali adalah negara miskin namun indah di Afrika Barat dengan sejarah yang sangat kaya. Sungai Niger mengalir jauh ke Gurun Sahara Mali, dan perahu masih melancarkan perdagangan mereka di perairannya hari ini. Namun, kekaisaran tua yang berkembang yang bertanggung jawab untuk membangun kota-kota legendaris seperti Timbuktu telah memudar. Kafilah-kafilah garam masih melapisi jalan-jalan kuno mereka, tetapi sekarang kekayaan negara itu terletak pada arsitektur batunya yang unik dan festival-festival budaya yang melimpah.

Wilayah Dogon Mali juga merupakan rumah kebanggaan dari salah satu adegan musik paling bersemangat dan produktif di dunia.

NB: Situasi politik saat ini di Mali dianggap sangat tidak stabil, dengan risiko tinggi serangan teroris. Saat ini, pemerintah AS dan Inggris menyarankan untuk tidak melakukan perjalanan yang penting ke negara tersebut. Saat merencanakan perjalanan di masa mendatang, harap periksa peringatan perjalanan dengan hati-hati untuk mengetahui informasi terbaru.

Lokasi:

Mali adalah negara yang dikunci daratan di Afrika Barat, dibatasi oleh Aljazair di utara dan Niger di timur. Di selatan, perbatasannya berbatasan dengan Burkina Faso, Côte d'Ivoire dan Guinea, sementara Senegal dan Mauritania membentuk tetangga baratnya.

Geografi:

Luas wilayah Mali mencakup lebih dari 770,600 mil persegi / 1,24 juta kilometer persegi. Secara relatif, itu sekitar dua kali ukuran Perancis dan hanya di bawah dua kali ukuran Texas.

Ibu Kota:

Bamako

Populasi:

Menurut CIA World Factbook, populasi Mali diperkirakan hampir 17,5 juta pada Juli 2016.

Kelompok etnis yang paling banyak penduduknya adalah orang Bambara, yang menyumbang 34,1% dari populasi, sementara 47,27% dari populasi berada dalam rentang usia 0 - 14 tahun.

Bahasa:

Bahasa resmi Mali adalah bahasa Perancis, namun Bambara berfungsi sebagai lingua franca di negara itu. Ada 14 bahasa nasional, dan lebih dari 40 bahasa dan dialek pribumi.

Agama:

Islam adalah agama utama Mali, dengan lebih dari 94% penduduk negara itu mengidentifikasi diri sebagai Muslim. Minoritas yang tersisa memegang keyakinan Kristen atau Animisme.

Mata uang:

Mata uang Mali adalah Franc CFA Afrika Barat. Untuk nilai tukar terbaru, gunakan pengonversi mata uang yang akurat ini.

Iklim:

Mali dibagi menjadi dua wilayah klimaks utama - wilayah Sudan di selatan, dan wilayah Sahel di utara. Yang pertama melihat lebih banyak curah hujan daripada yang terakhir selama musim hujan tahunan, yang berlangsung dari Juni hingga Oktober. Bulan November hingga Februari umumnya sejuk dan kering, sementara suhu meroket antara Maret dan Mei.

Kapan Harus Pergi:

Musim sejuk dan kering (November hingga Februari) biasanya dianggap sebagai waktu terbaik untuk mengunjungi Mali, karena suhu yang menyenangkan dan hujan hampir tidak ada. Namun, saat ini juga merupakan musim wisata puncak, dan tarif mungkin lebih tinggi sebagai hasilnya.

Atraksi Utama:

Djenné

Terletak di Mali tengah, kota bersejarah Djenné dulunya terkenal sebagai pusat perdagangan dan kubu keilmuan Islam. Hari ini, seseorang dapat berbelanja suvenir di pasar kota yang penuh warna, atau berdiri dengan takjub di depan Masjidil Haram, yang memegang perbedaan sebagai struktur lumpur buatan manusia terbesar di dunia.

Bandiagara tebing curam

Tebing batu pasir dari Bandiagara Escarpment naik sekitar 1.640 kaki / 500 meter dari lantai lembah dan terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Daerah geologi yang mempesona membuatnya menjadi daerah yang luar biasa untuk dijelajahi dengan berjalan kaki, sementara desa-desa Dogon tradisional yang dibangun di tebing itu sendiri merupakan contoh yang tak dapat dilewatkan dari sejarah budaya Mali.

Timbuktu

Digunakan sebagai sinonim untuk semuanya yang terpencil dan eksotis, dongeng Timbuktu dulunya adalah salah satu pusat pembelajaran Islam terpenting di dunia. Hari ini, banyak dari kemegahannya telah memudar, tetapi beberapa masjid adobe megah dan koleksi misterius manuskrip kuno tetap memastikan bahwa itu masih merupakan tempat yang menarik.

Bamako

Ibukota Mali terletak di tepi Sungai Niger dan memiliki semua warna dan kesibukan yang Anda harapkan dari kota Afrika Barat yang penuh.

Untuk para petualang, ini adalah tempat yang sempurna untuk barter pernak-pernik di pasar jalanan yang ramai, untuk mencoba masakan lokal dan menjelajahi budaya negara, dan untuk membenamkan diri di kancah musik Mali yang terkenal.

Hampir disana

Dahulu dikenal sebagai Bandara Internasional Bamako-Sénou, Bandara Internasional Modibo Keita adalah gerbang utama Mali. Terletak sekitar 9 mil / 15 kilometer dari pusat kota Bamako, dan dilayani oleh beberapa operator termasuk Air France, Ethiopian Airlines, dan Kenya Airways. Hampir semua pengunjung internasional (kecuali yang memiliki paspor Afrika Barat) memerlukan visa untuk memasuki Mali. Ini harus diperoleh terlebih dahulu dari kedutaan Mali terdekat Anda.

Persyaratan Medis

Semua pengunjung Mali harus memberikan bukti vaksinasi Demam Kuning. Virus Zika juga endemik, dan wanita hamil (atau mereka yang berencana untuk hamil) harus berkonsultasi dengan dokter mereka sebelum membuat rencana untuk mengunjungi Mali. Jika tidak, vaksin yang direkomendasikan termasuk Typhoid dan Hepatitis A, sementara obat anti malaria juga disarankan. Untuk informasi lebih lanjut, periksa situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Artikel ini telah diperbarui dan ditulis ulang sebagian oleh Jessica Macdonald pada 30 September 2016.