Bagaimana Benua Afrika Mendapatkan Namanya

Kata "Afrika" adalah salah satu yang menggugah yang memunculkan gambar yang berbeda untuk orang yang berbeda. Bagi beberapa orang, ini adalah gajah gading gajah yang berdiri di depan puncak Gunung Kilimanjaro yang tertutup salju; bagi yang lain, ini adalah fatamorgana yang berkilauan di cakrawala Gurun Sahara yang gersang. Ini juga kata yang kuat — kata yang berbicara tentang petualangan dan eksplorasi, korupsi dan kemiskinan, kebebasan dan misteri. Untuk 1,2 miliar orang, kata "Afrika" juga identik dengan kata "rumah" —tapi dari mana asalnya?

Tidak ada yang tahu pasti, tetapi dalam artikel ini, kita melihat beberapa teori yang paling mungkin.

The Roman Theory

Beberapa percaya bahwa kata "Afrika" berasal dari orang-orang Romawi, yang menamai tanah yang mereka temukan di sisi berlawanan dari Mediterania setelah suku Berber tinggal di daerah Carthage (sekarang Tunisia modern). Sumber yang berbeda memberikan versi yang berbeda dari nama suku, tetapi yang paling populer adalah Afri. Diperkirakan bahwa bangsa Romawi menyebut wilayah Afri-terra, yang berarti "tanah Afri". Kemudian, ini bisa menjadi kontrak untuk membentuk satu kata "Afrika".

Sebagai alternatif, beberapa sejarawan berpendapat bahwa akhiran "-ica" juga bisa digunakan untuk mengartikan "tanah Afri", sama seperti Celtica (wilayah Perancis modern) diberi nama setelah Celtae, atau Celtic yang tinggal di sana. Ada juga kemungkinan bahwa nama itu adalah salah tafsir Romawi atas nama Berber sendiri untuk tempat di mana mereka tinggal.

Kata Berber "ifri" berarti gua, dan bisa merujuk ke tempat penghuni gua.

Semua teori ini dipinjamkan oleh fakta bahwa nama "Afrika" telah digunakan sejak zaman Romawi, meskipun awalnya hanya merujuk ke Afrika Utara .

The Phoenician Theory

Yang lain percaya bahwa nama "Afrika" berasal dari dua kata Fenisia, "friqi" dan "pharika".

Berpikir untuk menerjemahkan sebagai jagung dan buah, asumsinya adalah bahwa bangsa Fenisia membaptis Afrika sebagai "tanah jagung dan buah". Teori ini memang masuk akal - bagaimanapun, orang Fenisia adalah orang kuno yang mendiami kota-kota di pantai timur Mediterania (apa yang sekarang kita kenal sebagai Suriah, Libanon dan Israel). Mereka adalah pelaut yang mahir dan pedagang yang produktif, dan akan menyeberangi laut untuk berdagang dengan tetangga Mesir kuno mereka. Lembah Nil yang subur pernah dikenal sebagai lumbung Afrika — tempat dengan lebih banyak dari buah dan jagungnya.

The Weather Theory

Beberapa teori lain terkait dengan iklim benua. Beberapa percaya bahwa kata "Afrika" adalah turunan dari kata Yunani "aphrikē", yang diterjemahkan sebagai "tanah yang bebas dari dingin dan horor". Atau, bisa jadi variasi dari kata Roma "aprica", yang berarti cerah; atau kata Fenisia "jauh", yang berarti debu. Kenyataannya, cuaca Afrika tidak bisa begitu mudah digeneralisasikan - bagaimanapun juga, benua itu terdiri dari 54 negara dan habitat yang berbeda yang tak terhitung banyaknya, mulai dari padang pasir yang tandus sampai hutan lebat. Namun, pengunjung kuno dari Mediterania tetap di Afrika Utara, di mana cuaca secara konsisten hangat, cerah dan berdebu.

The Africus Theory

Teori lain mengklaim bahwa benua itu dinamai Africus, seorang kepala suku Yaman yang menyerbu Afrika Utara kadang-kadang di milenium kedua SM. Dikatakan bahwa Africus mendirikan pemukiman di tanahnya yang baru ditaklukkan, yang ia beri nama "Afrikyah". Mungkin keinginannya untuk keabadian begitu besar sehingga ia memerintahkan seluruh daratan yang dinamai menurut dirinya juga. Namun, peristiwa-peristiwa yang mendasari teori ini terjadi beberapa waktu lalu sehingga kebenarannya sekarang sulit dibuktikan.

Teori Geografis

Teori ini menunjukkan bahwa nama benua berasal dari lebih jauh, dibawa oleh pedagang dari India modern. Dalam bahasa Sansekerta dan Hindi, kata dasar "Apara", atau Afrika, secara harfiah diterjemahkan sebagai tempat yang "datang setelah". Dalam konteks geografis, ini juga bisa diartikan sebagai tempat ke barat.

Tanduk Afrika akan menjadi daratan pertama yang dijumpai oleh penjelajah yang menyeberang ke arah barat melintasi Samudra Hindia dari selatan India.